DISNAKERINTRANS MENANDATANGANI MoU DENGAN SLBN 25 KEDAMIN HILIR

Keterampilan vokasional penting diajarkan pada anak-anak berkebutuhan khusus merupakan suatu pemenuhan hak setara dengan ana-anak biasa pada umumnya.  Hal tersebut juga dapat mengatasi pada anak berkebutuhan khusus pada kekhususan tertentu semisal tunagrahita sedang yang sulit bahkan tidak memungkinkan untuk diarahkan pada bidang akademik.  Harapannya dengan mengajarkan keterampilan vokasional, nantinya anak berkebutuhan khusus dapat menghasilkan produk yang pada suatu saat dapat menjadi sumber penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup seseorang dalam hal ini anak berkebutuhan khusus.

Guna mendukung hal tersebut, maka SLBN 25 Kedamin Hilir mengadakan kerjasama dengan Dinas pendidikan dan Kebudayaan dan DISNAKERINTRANS. Kerjasama ini dituangkan dalam bentuk Penandatanganan MoU yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5/8/19 di SLBN 25 Kedamin Hilir. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala SLBN 25 Kedamin Hilir beserta para Pengajar, Kapala Bidang Perindustrian DISNAKERINTRANS, Kepala Seksi Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja, dan Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kapala Bidang Perindustrian DISNAKERINTRANS Hasnul Shabri, S.P., M.Sc. mengatakan bahwa pemberian pendidikan dan keterampilan vokasional sangat penting sebagai bekal untuk anak berkebutuhan khusus. Enol juga menyambut baik adanya penandatanganan MoU tersebut. DISNAKERINTRANS sendiri siap membantu memberikan keterampilan baik berkaitan dengan Industri Pangan (meliputi pengolahan pangan, packaging dan lain-lain) dan Industri Sandang, logam, Aneka dan Kerajinan (meliputi keterampilan tangan, anyaman dan lain-lain) serta memfasilitasi dalam hal pelatihan tenaga kerja.

DISNAKERINTRANS ADAKAN PEMBINAAN USAHA EKONOMI DAN MONITORING PENGEMBANGAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Guna mendukung berhasilnya penyelenggaraan transmigrasi, Disnakerintrans mengadakan pembinaan ekonomi di kawasan transmigrasi di UPT XVIII Nanga Kalis Kecamatan Kalis Jumat (6/9/19). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi beserta Staf, Kepala UPT Nanga Kalis, Kepala Desa Nanga Kalis, Ketua-Ketua RT, Kelompok Tani, Tokoh Agama, Ibu-Ibu PKK dan Warga Transmigrasi. 

Kasi Pembinaan dan pengambangan Kawasan Transmigrasi Syahroni, S.E. menyampaikan bahwa pembinaan kepada transmigran merupakan kegiatan rutin dilakukan guna mempererat silaturahmi, menjaring masukan aspirasi, dan memberikan motivasi kepada transmigran sehingga mereka betah tinggal dan menetap di lokasi transmigrasi serta mengelola lahan yang telah diberikan untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya. 

Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan monitoring terhadap pengembangan budidaya jamur tiram yang dilakukan oleh kelompok tani di UPT XVIII Nanga Kalis.

Syahroni menambahkan dari kegiatan ini Disnakerintrans mendapat masukan dan keluhan tentang infrastruktur jalan yang memprihatinkan dan masyarakat berharap agar jalan segera ditingkatkan sehingga arus distribusi hasil pertanian, transportasi umum dan kebutuhan pokok menjadi lancar.

Pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi merupakan salah satu instrumen untuk mendorong pembangunan kawasan perdesaan terutama di daerah tertinggal dan perbatasan, daerah strategis cepat tumbuh, pulau-pulau terluar, kepulauan, dan pesisir serta pengembangan keterkaitan desa dan kota di kawasan yang dipersiapkan sebagai Kawasan Perkotaan Baru (KPB).

Penyelenggaraan  transmigrasi  bertujuan  untuk  meningkatkan kesejahteraan transmigran  dan  masyarakat  sekitarnya,  peningkatan  dan  pemerataan  pembangunan daerah,  serta  memperkukuh persatuan dan  kesatuan  bangsa. Hal ini sebagaimanan tertuang dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian

BUPATI KAPUAS HULU MENYERAHKAN SERTIFIKAT UNTUK RAKYAT PTSL TRANSMIGRASI

Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla terus melaksanakan komitmen sebagai salah satu agenda Nawa Cita yaitu reforma agraria. Oleh karena itu Presiden memerintahkan kepada menteri terkait agar merealisasikan pendataan 4 juta hektar lebih tanah negara untuk diberikan kepada rakyat, termasuk program sertifikasi tanah bagi masyarakat yang tidak mampu. 

Berkaitan dengan program pemerintah tersebut, Bupati Kapuas Hulu AM Nasir SH menyerahkan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat  PTSL Transmigrasi di gedung Olahraga Desa Nanga Ret Kecamatan Boyan Tanjung, Senin (16/9).

Sejumlah 1761 sertifikat meliputi 1710 sertifikat lahan masyarakat dan 51 sertifikat Fasilitas Umum (FU) dengan rincian yaitu Transmigrasi UPT Nanga Ret Kecamatan Boyan Tanjung  474 sertifikat (450 sertifikat lahan masyarakat dan 24 sertifikat FU), UPT Boyan Tanjung Desa Mujan 609 Sertifikat (600 sertifikat lahan masyarakat dan 9 sertifikat FU) dan UPT Nanga Kalis Kecamatan Kalis 678 Sertifikat (660 sertifikat lahan masyarakat dan 18 sertifikat FU).

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Kapuas Hulu, Kepala BPN Kapuas Hulu, Kepala BKD, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kepala Dinas Penataan Ruang dan Cipta Karya, Kepala Bidang Transmigrasi beserta Staf, Unsur Muspika Kecamatan Boyan Tanjung, Camat Kalis, Para Kepala Desa, Perbankan, Transmigran UPT Nanga Ret, UPT Boyan Tanjung Desa Mujan dan Perwakilan Transmigran UPT Nanga Kalis dan Instansi-Instansi terkait lainnya.

Dalam acara Penyerahan Sertifikat tersebut, Bupati Kapuas Hulu A.M. Nasir, S.H. mengatakan bahwa penyerahan sertifikat diberikan agar Para Transmigran mendapatkan kepastian hukum atas hak milik tanah serta memberikan ketenangan dalam meningkatkan usaha ekonominya.  Nasir juga berharap agar Para Transmigran dapat memanfaatkan dan mengelola dengan sebaik-baiknya sertifikat dan lahan yang telah diberikan.

Ketika ditemui di kantornya (17/9/2019), Plt. Kepala Disnakerintrans Drs. Abdul Karim, M.Si. mengutarakan bahwa sertifikat atas lahan merupakan hak yang harus diterima transmigran serta menyambut baik penyerahan sertifikat tersebut, karena paling tidak satu demi satu permasalahan tentang sertifikat lahan transmigran bisa terselesaikan.

Pada saat ditemui kontributor Disnakerintrans salah satu warga transmigran UPT Nanga Ret mengucapkan terima kasih kepada Bupati, BPN, Disnakerintrans dan Instansi terkait lainnya yang telah memperjuangkan terkait penerbitan sertifikat lahan transmigran walaupun dalam penantian panjang sampai dengan 16 tahun.

DISNAKERINTRANS KULIAHKAN ANAK TRANSMIGRASI BERPRESTASI

Sejalan dan seiring pelaksanaan program transmigrasi, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI memberikan kesempatan kepada putra dan putri transmigran lulusan SLTA sederajat diseluruh wilayah tujuan transmigrasi yang berprestasi dan berpotensi untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi melalui Program Penjaringan Siswa Berpotensi Kawasan Transmigrasi (PPSBKT).

Salah satu yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita negara ini menurut Kepala Bidang Transmigrasi Windarta, S.Sos. adalah adanya program Transmigrasi. 

Program ini merupakan kerjasama antara Kemendes, PDT dan Transmigrasi RI dengan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto. Layanan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi dengan memberikan kesempatan kepada putra putri anak transmigran yang berprestasi dan telah menamatkan jenjang pendidikan sekolah menengah/kejuruan merupakan salah satu upaya peningkatan sumberdaya manusia dan masyarakat transmigrasi sebagai pelaku utama pembangunan daerah sehingga memiliki daya saing tinggi baik dalam skala lokal, regional maupun nasional mendukung keberhasilan program transmigrasi di era pasca reformasi. 

PPSBKT dimulai sejak tahun 1994 (dulu PPSBDT), kini sudah menginjak tahun ke 25.  Hampir setiap tahun sejak tahun 2007 Kabupaten Kapuas Hulu selalu mengirimkan siswa/siswi anak transmigran yang berprestasi untuk mengikuti program ini.

Siswa/siswi yang dikirim selanjutnya kuliah di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto Jawa Tengah diberbagai fakultas dan jurusan dan mendapatkan beassiwa dari Kemendes, PDT dan Transmigrasi. Bahkan siswa/siswi asal Kabupaten Kapuas Hulu yang telah lulus sekarang sudah dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar (transmigrasi), keluarga dan dirinya sendiri dalam hal peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan SDM , lanjut Windarta. 

Beliau juga berharap semoga Program ini bisa berlanjut, sehingga lebih banyak lagi putra putri transmigran dapat mengenyam pendidikannya hingga Perguruan Tinggi.

DISNAKERINTRANS MENGADAKAN RAPAT KOORDINASI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN PMI TAHUN 2019

Disnakerintrans bersama Lembaga dan Instansi terkait mengadakan rapat Koordinasi Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Di Kabupaten Kapuas Hulu dilaksanakan di Ruang Rapat Disnakerintrans, Selasa (10/9/19).

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari BP3TKI Pontianak, BPJS Ketenagakerjaan, DinsosP3AP2KB, Polres Kapuas Hulu, Dinas Kesehatan, Imigrasi Putussibau, P3MI, BAPPEDA, Dinas DUKCAPIL, dan Disnakerintrans sebagai penyelenggara.

Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi pemenuhan hak warga negara Indonesia (WNI) untuk memperoleh pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, sesuai Undang-Undang Dasar 1945, baik di dalam negeri maupun di luar negeri tanpa diskriminasi.

Dalam era global, WNI bebas untuk melakukan migrasi, termasuk migrasi ke luar negeri untuk bekerja. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan fasilitas kemudahan dan pendekatan layanan migrasi ke luar negeri bagi seluruh masyarakat.

Perlindungan terhadap pekerja migran ini sangat penting, karena sejarah membuktikan hampir sepanjang masa selalu saja ada masalah terkait pekerja migran. Mulai dari pemberangkatan ilegal atau non-prosedural, penempatan yang tak sesuai janji, hingga jeratan masalah hukum di negara tujuan.

Menurut perwakilan BP3TKI Pontianak, pada 25 Oktober 2017, Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah pun mengesahkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang mengemban amanat untuk memberikan perlindungan lebih kepada pekerja migran sejak sebelum, selama, dan setelah bekerja di luar negeri.

Perlindungan yang dimaksud adalah upaya untuk untuk melindungi kepentingan pekerja migran dan keluarganya agar haknya selalu terjamin dan terpenuhi. Satu hal yang menonjol dari UU baru ini adalah amanat perlindungan lebih total, yakni sejak sebelum, selama, dan setelah pulang dari bekerja di luar negeri.

Sementara UU sebelumnya lebih menekankan pada perlindungan di aspek penempatan tenaga kerja saja. Paradigma baru perlindungan pekerja migran juga tampak pada komitmen pemerintah yang berusaha hadir setiap saat dibutuhkan pekerja migran, dengan melibatkan pemerintah daerah. Penguatan peran negara, baik di tingkat pusat dan daerah, menunjukkan komitmen negara untuk memberikan perlindungan kepada pekerja migran dan penghormatan hak asasi manusia.

Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan pemerintah desa berbeda tataran satu sama lain. Misalnya, pemerintah pusat mengatur, membina, melaksanakan, dan mengawasi penempatan pekerja migran. Pemerintah kabupaten/kota bertugas melaporkan hasil evaluasi terhadap perusahaan penempatan pekerja migran kepada pemprov. Di tingkat pemerintahan desa, tugasnya adalah memfasilitasi pemenuhan persyaratan administrasi kependudukan calon pekerja migran Indonesia.

Pembagian tugas ini menunjukkan adanya komitmen negara dalam memberikan perlindungan bagi pekerja migran di semua tingkatan yang terdesentralisasi. Dengan peran dan tanggung jawab yang berjenjang dari tingkatan desa, pemkab/ pemkot, pemprov dan pemerintah pusat, maka ada mekanisme koordinasi yang efektif sehingga tidak ada tumpang tindih tanggung jawab. Pelibatan pemerintah daerah ini tampak nyata dalam Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang dibentuk pemerintah Indonesia di berbagai daerah mulai tahun 2015.

LTSA merupakan layanan untuk pekerja migran dalam pengurusan dokumen, pemeriksaan kesehatan, serta penyediaan jaminan sosial secara terintegrasi dan terbuka. Melalui LTSA, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai jenis layanan ketenagakerjaan yang terhimpun dalam satu atap sehingga memudahkan pihak yang membutuhkan.

LTSA ini terdiri dari berbagai unsur instansi, yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Imigrasi, Kepolisian, BPJS Ketenagakerjaan, BP3TKI, dan perbankan. Masing-masing instansi tersebut memberikan tugas pelayanan sesuai fungsi layanan di LTSA.

Disahkannya UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, terbentuklah 14 LTSA di 14 lokasi kabupaten/kota. Setahun kemudian, ditambah lagi sembilan lokasi LTSA. Dengan demikian, selama kurun 2015-2018, pemerintah telah membangun 32 LTSA dari target 52 LTSA di daerah kantong-kantong pekerja migran di seluruh Indonesia.

Perwakilan BP3TKI Pontianak menambahkan, sebetulnya Kapuas Hulu yang merupakan salah satu kabupaten berbatasan langsung dengan negara tetangga dan mempunyai Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga badau sangat layak untuk didirikan LTSA disana, katanya.  Kepala Bidang Tenaga Kerja menyambut baik isu strategis tentang pendirian LTSA Nanga Badau.

Personil DISNAKERINTRANS Main Futsal Bersama

Pergerakan yang serba cepat dimasa kini berdampak pada keinginan setiap orang untuk kian cepat pula meraih hasil dari apa yang dikerjakannya.  Tapi ketika sedang melakukannya, kita lupa bahwa segala tujuan itu hanya bisa dicapai dengan tubuh dan pikiran yang sehat.  Bila kondisi fisik dan mental saling mendukung, maka produktivitas pun bisa semakin tinggi. Seperti pepatah Latin “Men sana in corpore sano”  didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.


Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut kita harus berusaha semaksimal mungkin baik dalam hal menerapkan pola hidup sehat, pola makan seimbang dan olah raga.  Oleh karena itu Kasubbag Umum dan Aparatur  Disnakerintrans Abdul Karim, A.Ma.Pd. membuat terobosan baru demi menjaga kebugaran tubuh semua personil yaitu dengan berolahraga futsall bersama di lapangan RAGA FUTSAL Kedamin, Jumat (6/9/2019). Hal tersebut disambut baik oleh seluruh personil Disnakerintrans dan diapresiasi oleh Plt. Kepala Dinas. 

Abdul Karim mengatakan bahwa Ketika terlibat aktivitas fisik seperti berolahraga, pikiran rileks dan lebih segar.  Saat kembali bekerja setelah berolahraga, kita bisa berkonsentrasi pada pekerjaan dengan pikiran yang lebih fokus tanpa teralihkan atau stres.  Dengan berolahraga, kadar hormon dopamin pun meningkat dan otomatis kita merasa hidup lebih bahagia dan positif.  Cara pandang terhadap hal negatif sekalipun akan berubah ujarnya. 

Dengan demikian olah raga futsal yang dilakukan oleh segenap personil Disnakerintrans adalah tepat.  Disamping untuk menjaga kebugaran tubuh, futsal juga bisa memperat silaturahmi dan memupuk sportifitas dalam bertanding, tutupnya.

DISNAKERINTRANS Adakan Gotong Royong Bersihkan Lingkungan Kantor Setiap hari Jumat

Kenyamanan kerja dapat dirasakan jika kebersihan di sekitar lingkungan kerja terjaga.  Kasubbag Umum dan Aparatur Disnakerintrans Abdul Karim, A.Ma.Pd. mengemukakan bahwa kebersihan lingkungan kantor merupakan tanggung jawab bersama personil yang ada di kantor, karena dengan lingkungan kita bersih maka kantor kita menjadi lebih terasa asri, indah, nyaman dan juga mencerminkan perilaku orang yang ada didalamnya.  Semua agama menganjurkan kita untuk selalu hidup bersih karena menurut sebuah hadist bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari iman” lanjutnya.

Setiap hari jumat   Disnakerintrans mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan kantor baik di dalam ruangan maupun di luar/halaman, Jumat (6/09).

Kegiatan gotong royong tersebut dikoordinir oleh Kasubbag Umum dan Aparatur serta diikuti oleh seluruh personil baik PNS maupun Tenaga Kontrak.  Hal tersebut bukan merupakan paksaan, melainkan berawal dari kesadaran semua personil. 

Pelaksanaan gotong royong ini ada pembagian pekerjaan yaitu ibu-ibu membersihkan bagian dalam kantor dan menyiapkan minum juga snack, sedangkan bapak-bapak membersihkan bagian luar kantor. 

Begitulah kebersamaan kami di Disnakerintrans, sesuatu yang baik harus dipertahankan dan ditingkatkan ujar Karim.  Selama ini Beliau bersyukur dan berterimakasih dengan adanya kerja sama yang baik dan meningkatnya kesadaran dari semua personil.

Keluarga Besar DISNAKERINTRANS Menjenguk dan Memberi Bantuan kepada Staf yang Tertimpa Musibah

Sebuah keluarga ibarat satu tubuh, satu bagian tubuh sakit maka seluruh tubuh juga ikut merasakannya.  Begitulah kebersamaan keluarga besar DISNAKERINTRANS semakin erat dan terjalin dengan baik.  Hal tersebut ditandai dengan jalinan komunikasi yang dibangun. 

Sekretaris DISNAKERINTRANS Margaretha Tutu, S.H. menyatakan tentang hal tersebut disela-sela waktu menjenguk dan memberi bantuan dari keluarga besar DISNAKERINTRANS kepada salah satu Staf yang mengalami kecelakaan dan anak salah satu Staf yang mengalami sakit di Rumah Sakit Umum Ahmad Diponegoro (4/9/2019). 

Staf yang mengalami kecelakaan bernama Abdul Kadir merupakan Staf di Bidang Perindustrian, beliau mengalami kecelakaan tunggal (jatuh dari sepeda motor) di Jalan Lintas Selatan Desa Kedamin Darat (2/9/2019).  Sedangkan anak dari Ahmad Kartasusila (staf Bidang Perindustrian) mengalami sakit (terdapat benjolan dileher ) dan dioperasi pada hari ini.

Musibah dan sakit yang dialami oleh Staf dan anggota keluarga Staf DISNAKERINTRANS tersebut juga dirasakan oleh segenep keluarga besar DISNAKERINTRANS. 

Margaretha Tutu berharap agar keluarga dan stafnya cepat sembuh, bersabar serta selalu berdoa kepada Tuhan supaya ujian itu cepat berlalu.  Beliau juga menyampaikan amanah bantuan dari seluruh personil DISNAKERINTRANS sebagai  wujud kepedulian dan perhatian sebagai keluarga besar.   

Beliau juga berpesan untuk selalu berhati-hati dalam berkendara, menjaga keselamatan dan berpola hidup sehat. Pada kesempatan itu kedua pasien dijenguk oleh Sekretaris Dinas dan perwakilan staf DISNAKERINTRANS.

Disnakerintrans Berikan Pelatihan dan Peralatan Pertukangan

Disnakerintrans memberikan pelatihan pertukangan di UPT XIX Keliling Semulung Desa Kirin nangka Kecamatan Embaloh Hilir tanggal 27 sampai dengan 29 Agustus 2019.

Bidang Transmigrasi yang selama ini membidangi masalah ketransmigrasian di Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai sebuah gagasan yaitu membuat sebuah kegiatan yang dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di daerah transmigrasi. 

Kemajuan kegiatan ekonomi di kawasan transmigrasi pada umumnya terdapat hambatan.  Faktor yang menjadi penghambat antara lain masalah sumber daya manusia yang belum memiliki keterampilan dalam memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia, kondisi lahan yang kurang subur dan keterampilan yang mereka miliki terbatas.

Kondisi tersebut di atas perlu adanya sebuah terobosan yang kreatif dan inovatif dari instansi yang terkait untuk memberikan solusi yang bermanfaat bagi warga transmigrasi.

Kepala Bidang Transmigrasi Windarta,S.Sos mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk “Meningkatkan Kapasitas Sumberdaya Manusia selain Bidang Pertanian dan Pangan; Meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha produktif jangka pendek, menengah dan panjang; Memberikan motivasi dan membangun kerjasama antar transmigran dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di permukiman transmigrasi”.

Lebih lanjut Windarta mengatakan guna peningkatan sumber daya manusia di lokasi transmigrasi salah satu terobosannya adalah Pelatihan Pertukangan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan kepada para Transmigran tentang pertukangan mengingat masih berlimpahnya bahan baku di sekitar lokasi transmigrasi.” 

Tenaga Pengajar, Instruktur dan Pengarah pada pelatihan berasal dari Praktisi pertukangan (mebeler) dan staf Bidang Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Kapuas Hulu. Meteri yang diberikan adalah tenteng dasar ketransmigrasian, teori pertukangan dan praktik pertukangan.

Pelatihan Pertukangan tersebut diikuti oleh 14 (empat belas) orang peserta yaitu warga transmigran UPT XIX Keliling Semulung.  Para peserta pelatihan selain mendapatkan pelatihan juga diberikan stimulan berupa peralatan pertukangan untuk kelompoknya.

PEMBAGIAN HADIAH LOMBA DALAM RANGKA MEMERIAHKAN HUT RI KE 74 DI DISNAKERINTRANS

Disnakerintrans lakukan berbagai lomba dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan RI Ke 74. Pembagian hadiah lomba dilakukan di halaman Disnakerintrans, dihadiri oleh Plt. Kadis, Para Pejabat Eselon III, IV, Staf dan seluruh Tenaga Kontrak. Jumat (30/08/19).

Menurut Plt Kadis Nakerintrans Drs. Abdul Karim, M.Si. bahwa Peringatan Hari Kemerdekaan RI merupakan sebuah refleksi sebagai tanda penghormatan kita selaku penerus bangsa kepada pahlawan yang telah terlibat dalam aksi memerdekakan negara tercinta ini. 

Abdul Karim menuturkan bahwa hadiah yang diberikan bukanlah tujuan utama, melainkan hanya sebagai penyemangat dan penggembira saja.  “Banyak hikmah yang didapat dalam kegiatan yang telah dilakukan terutama dalam hal memupuk rasa kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan di Disnakerintrans sehingga terjalin silaturahmi yang semakin erat antara satu dengan lainnya”. 

Abdul karim juga mengunggkapkan rasa bangga dan bahagianya berada di tengah-tengah keluarga besar yang solid, dan mengharapkan kegiatan positif seperti ini diteruskan dan ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang.

Abdul Karim menambahkan bahwa kegiatan berbagai lomba yang diselenggarakan disela-sela kesibukan kerja dan pelayanan terhadap masyarakat ini bertujuan untuk hiburan, mewarnai suasana baru untuk meningkatkan semangat dan hasil kerja, memperkuat tali silaturahmi dan kekeluargaan serta menjaga kebersamaan di Lingkungan Disnakerintrans. 

Sekretaris Disnakerintrans Margaretha Tutu, S.H. sebagai ketua panitia menambahkan bahwa kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik berkat kerjasama seluruh personil dan dukungan dari para pejabat di Disnakerintrans. 

Margaretha Tutu menyampaikan kepada para peserta lomba untuk tidak melihat jenis dan nilai dari hadiah yang diberikan yang terpenting adalah kebersamaan dan kekeluargaannya. Jenis-jenis yang diperlombakan antara lain adalah balap karung berhelm Putra dan Putri, makan kerupuk putra dan putri, pancing botol putra dan putri, balap kelereng putra dan putri, estafet tepung beregu, tenis meja (single dan double) dan tepung estafet beregu.